Main Article Content

Abstract

Kawasan mangrove di Desa Rawa Mekar Jaya telah dimanfaatkan untuk kawasan ekowisata berbasis kearifan lokal. Untuk memahami penerapan pengelolaan berbasis kearifan lokal dan kelayakan kawasan tujuan ekowisata, telah dilakukan penelitian pada bulan Juni hingga Juli 2019. Informasi yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kualitas air dari kawasan wisata, nilai indeks kelayakan, dan kearifan yang diterapkan dalam mengelola kegiatan ekowisata. Sampel air diambil dari tiga stasiun, sedangkan data kearifan lokal dan ekowisata dikumpulkan melalui wawancara dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat menjaga ekosistem mangrove dengan mengimbau masyarakat untuk tidak menebang pohon mangrove di kawasan konservasi. Parameter kualitas air di kawasan ini adalah sebagai berikut: suhu 28-29oc, kedalaman 2-6 m, kecepatan arus 0,11-0,41m, oksigen terlarut 4,18-5,04 mg/L, dan pH 6-7. Nilai indeks kelayakan adalah sebagai berikut: daya tarik 1,11, aksesibilitas 500, akomodasi 75, infrastruktur pengunjung 150, dengan nilai total 1,84. Nilai ini menunjukkan bahwa Ekowisata Rawa Mekar Jaya dapat dikategorikan layak untuk objek ekowisata.

Keywords

ekosistem, konservasi, destinasi wisata, kearifan tradisional

Article Details

How to Cite
Utary Nalurita Gultom, W., El Fajri, N., & Fauzi, M. (2021). Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Kearifan Lokal di Kampung Rawa Mekar Jaya Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak. Jurnal Sumberdaya Dan Lingkungan Akuatik, 2(1), 251-260. Retrieved from https://jsla.ejournal.unri.ac.id/index.php/ojs/article/view/40

References

  1. Andersen, 2006. Planning Research in Hopitality and Tourism. Elsevier Ltd., London, UK
  2. Mulyadi, 2009 Tergerusnya Kearifan Lokal, Kompasiana. Jakarta
  3. Sartini, A. 2004. Potensi Ekologis dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove di Wilayah Pesisir. Cetakan Pertama. IPB Press.Kampus IPB Taman Kencana, Bogor - Indonesia.
  4. Soekadijo,2000. Kondisi Dan Manfaat Langsung Ekosistem Mangrove Kampung Penunggul Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan.
  5. Krausset, 2008. Towards reducing environmental impacts of pond aquaculture. INFOFISH International 2(98): 27-33.
  6. Martinuzzi, 2009. Sedimentology, Process and Product. Chapman & Hall, 2-6 Boundaty Row, London tp: 284.
  7. Waryono, 2000. Studi Kesesuaian Ekowisata Mangrove di Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu. Program Studi Ilmu Kelautan.

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>