Main Article Content

Abstract

Ekosistem Mangrove di Teluk Buo Kecamatan Bungus Teluk Kabung Kota Padang mengalami kerusakan akibat penebangan liar dan aktivitas manusia. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi penurunan fungsi ekologi hutan sebagai tempat pemijahan dan pembesaran biota akuatik seperti bivalvia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan kelimpahan bivalvia yang terdapat pada kawasan hutan mangrove yang ada di Teluk Buo Kecamatan Bungus Teluk Kabung Kota Padang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2020. Metode penelitian dilakukan menggunakan metode transek kuadran dan transek garis. Setiap stasiun diletakkan 3 plot  berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 10 m x 10 m dan setiap plot diletakkan transek kuadran ukuran 1m x 1m sebanyak tiga buah. Pengambilan bivalvia dilakukan secara manual setiap 2 minggu selama 1 bulan. Hasil penelitian ini ditemukan 7 jenis ekosistem mangrove yaitu Rhizophora api culata, Bruguiera gymnorrhiza, Ceriops tagal, Aegiceras corniculatum, Scyphiphora hydrophyllacea, Sonneratia ovate and Lumnitzera littorea dengan nilai indeks penting sebesar 18,622 – 433,333. Jenis bivalvia yang ditemukan pada ekosistem mangrove di teluk buo berjumlah 6 spesies yaitu Mysia undata, Gafrarium tamidum, Lutraria lutraria, Isognomon alatus, Myrtea spinifera, Barbati reevean dengan nilai kelimpahan berkisar antara 15.000 – 32.222 ind/ha.

Keywords

Penebangan Liar, Stasiun, Plot, Mysia undata

Article Details

How to Cite
Novita Rinaldi, A. ., Adriman, & Fauzi, M. (2021). Jenis dan Kelimpahan Bivalvia pada Ekosistem Mangrove di Teluk Buo Kecamatan Bungus Teluk Kabung Kota Padang. Jurnal Sumberdaya Dan Lingkungan Akuatik, 2(1), 215-223. Retrieved from https://jsla.ejournal.unri.ac.id/index.php/ojs/article/view/34

References

  1. Bengen, D. G. 2000. Pedoman Teknis: Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove (2 ed.). Bogor: Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL), Institut Pertanian Bogor (IPB).
  2. English, S., Wilkinson, C., & Baker, V. 1994. Survey Manual for Tropical Marine Resource. Townsville: Australia Institute Of Manrine Science.
  3. Hartoni, & Agussalim, A. 2013. Komposisi dan Kelimpahan Moluska (Gastropoda dan Bivalvia) di Ekosistem Mangrove Muara Sungai Musi Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Maspari Journal, 5(1), 6-15.
  4. Haya, N. 2015. Keanekaragaman Makrozoobenthos pada Ekosistem Mangrove di Pulau Damar Maluku Utara. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor . Bogor: (tidak diterbitkan).
  5. Mahmuddin, Kamal, E., & Bulanin, U. 2017. Analisis Perubahan Hutan Mangrove dengan Pemanfaatan Data Penginderaan Jarak Jauh di Kecamatan Bungus Teluk Kabung Kota Padang. Jurnal Program Pascasarjana, 11(1).
  6. Sari, S., Pratomo, A., & Yandri, F. 2013. Hubungan Kerapatan Mangrove Terhadap Kelimpahan Pelecypoda Di Pesisir Kota Rebah Kota Tanjung Pinang. Akuatiklestari, 4(2).
  7. Simamora, E. N., Adriman., M. Fauzi. 2017. Produksi Serasah Mangrove di Teluk Buo Kecamatan Bungus Teluk Kabung Kota Padang Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, 4(2), 1-8.

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>