Main Article Content

Abstract

Kawasan mangrove di Kampung Madong telah menurun dikarenakan aktivitas antropogenik. Penurunan pada ekosistem mangrove memungkinkan dampak negatif terhadap organisme akuatik secara umum, terkhususnya bivalva. Untuk memahami struktur komunitas bivalva pada ekosistem mangrove, sebuah penelitian dilakukan pada bulan July 2019. Terdapat


3 transek garis, dan pada tiap garis terdapat 9 plot (1×1 m2) yang ditempatkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 6 spesies bivalva yang ditemukan, yaitu Gafrarium sp, Isognomon alatus, Chamelea striatulla, Brachidontes adamsianus, dan Barbatia sp. Kelimpahan bivalva berkisar antara 25.185 – 55.185 individu/ha; kerapatan mangrove berkisar antara 444 – 922 pohon/ha. Indeks keragaman (H’) adalah 1,37 – 1,54; indeks dominansi (C) adalah 0,40 – 0,53; indeks keseragaman (E) adalah 0,54 – 0,77. Hubungan antara kerapatan mangrove dan kelimpahan bivalva adalah lemah (Y = 18.07+1.05X), Radalah 0,1887 atau 18,87%, yang artinya  18.87% kelimpahan bivalva  dipengaruhi oleh  kerapatan  mangrove, dan  selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain seperti kondisi lingkungan dan aktivitas antropogenik.

Keywords

kelimpahan bivalva, kepadatan mangrove, substrat mangrove, bahan organik, kualitas air

Article Details

How to Cite
Simarmata, N. ., Adriman, & El Fajri, N. . (2021). Struktur Komunitas Bivalva pada Ekosistem Mangrove di Kampung Madong Kelurahan Kampung Bugis, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Jurnal Sumberdaya Dan Lingkungan Akuatik, 1(2), 159-169. Retrieved from https://jsla.ejournal.unri.ac.id/index.php/ojs/article/view/49

References

  1. Afkar, Djuri, dan M. Ali. 2014. Asosiasi Makrozoobenthos Dengan Ekosistem Mangrove di Sungai Reuleng Leupung, Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Edubio Tropika, 2(2):
  2. -250.
  3. Astuti, E. 2009. Struktur Komunitas Bivalvia di Pesisir Pantai Pulau Panjang dan Pulau Tarahan, Banten serta Variasi Ukuran Cangkangnya. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Bogor: (tidak diterbitkan).
  4. English, S., C. Wilkinson, dan V. Baker. 1994. Survey Manual for Tropical Marine Resource. In ASEAN-Australian Marine Science Project: Living Coastal Resources. Townsville.
  5. Faiqoh, E., H. Hayati, dan K. Ydiastuti. 2016. Studi Komunitas Makrozoobenthos di Kawasan Hutan Mangrove Pulau Penyu, Tanjung Benoa, Bali. Journal of Marine and Aquatic Science, 2: 24-28.
  6. Febrita, E. Darmawati, dan T. Astuti. 2015. Keanekaragaman Gastropoda dan Bivalva Hutan Mangrove sebagai Media Pembelajaran pada Konsep Keanekaragaman Hayati Kelas X SMA. Jurnal Biogenesis, 11(2): 119-128.
  7. Gustian, H., R. D. Putra, dan T. Apriadi. 2016. Analisis Karakteristik Sedimen dan Konsentrasi Logam Berat Pada Substrat Bekas Penambangan Bauksit di Pulau Bintan.
  8. Hasniar, M. Litaay, dan D. Priosambodo. 2013. Biodiversitas Bivalva di Padang Lamun Perairan Mara'bombang Kabupaten Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan. Torani (Jurnal Imu Kelautan dan Perikanan), 23(3): 127-136.
  9. Kep. MENLH/No.201/2004 tentang Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Mangrove. Kep. MENLH/No.51/2004 tentang Baku Mutu Air Laut.
  10. Lestari, F. (2013). Komposisi Jenis dan Sebaran Ekosistem Mangrove di Kawasan Pesisir
  11. Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Dinamika Maritim, 4(1): 68-75.
  12. Marpaung, A. A. 2013. Keanekaragaman Makrozoobenthos di Ekosistem Mangrove Silvofishery dan Mangrove Alami Kawasan Ekoswisata Pantai Boe Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. Univeristas Hasanuddin, Jurusan Ilmu Kelautan - FIKP. Makassar: (tidak diterbitkan).
  13. Rahmi, S. 2017. Struktur Komunitas Bivalva pada Ekosistem Mangrove di Teluk Buo Kecamatan Bungus Teluk Kabung Kota Padang Provinsi Sumatera Barat. Universitas Riau, Fakulats Perikanan dan Kelautan. Pekanbaru: (tidak diterbitkan).
  14. Samir, W. Nurgayah, dan R. Ketjulan. 2016. Studi Kepadatan dan Pola Distribusi Bivalvia di kawasan Mangrove Desa Balimu Kecamatan Lasalimu Selatan Kabupaten Buton. Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan, 1(2): 169-181.
  15. Sari, A. 2011. Analisis Struktur Komunitas Bivalvia pada Beberapa Kondisi Kawasan Mangrove di Kecamatan Sinjai Timur dan Sinjai Utara Kabutapen Sinjai. Universitas Hasanuddin, Program Studi Pengelolaan Lingkungan Hidup. Makassar: (tidak diterbitkan).
  16. Simangunsong, E. 2010. Distribusi Spasial Bivalvia Berdasarkan Tipologi Habitat di Teluk Lada Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten. IPB, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. FPIK. Bogor: (tidak diterbitkan).
  17. Susanti. 2014. Komunitas Bivalva di Kawasan Hutan Mangrove Desa Mesjid Lama Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara Provinsi Sumatera Utara. FPK. Manajemen Sumberdaya Perairan, Universitas Riau. Pekanbaru: (tidak diterbitkan).
  18. Ulqodry, T. Z., D. G. Bengen, dan R. F. Kaswadji. 2010. Karakteristik perairan mangrove Tanjung Api-api Sumatera Selatan berdasarkan sebaran parameter lingkungan perairan dengan menggunakan analisis komponen utama (PCA). Maspari Journal:
  19. -21.
  20. Wijayanti, T. 2007. Konservasi Hutan Mangrove sebagai Wisata Pendidikan. Jurnal
  21. Ilmiah Teknik Lingkungan, 1(Edisi Khusus): 15-25

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>